Output Pendidikan Bukan Uang

 

Nama : Moch Vikry Romadhoni

NIM : 190621100142


Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pembelajaran dalam pendidikan tentunya sekiranya untuk bisa mengembangkan potensi-potensi yang terpendam dalam peserta didik untuk bisa melahirkan generasi-generasi bangsa yang yang diinginkan dalam dunia pendidikan

Di Indonesia pendidikan bisa dikatakan kalah jauh dengan pendidikan barat, pada dasarnya pendidikan di Indonesia adalah turunan dari penjajah Jepang dan Belanda ada yang dikembangkan di Indonesia. Tentunya para penjajah hanya mendidik semampunya tidak karena ingin memajukan Indonesia, hanya saja pada zaman itu guru-guru hanya dituntut untuk mengajar bukan mendidik karakter

Akan tetapi bagaimanapun itu sistemnya pendidikan Indonesia tetaplah harus  diikuti oleh generasi-generasi bangsa agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas, tercapainya visi misi pendidikan, dan karakter yang mulia

Dari penjelasan ini banyak orang yang sepakat karena pendidikan adalah sesuatu hal yang wajib bagi seorang anak selaku generasi bangsa untuk mengikuti dan memperoleh pendidikan sama rata

Namun, masih banyak anak-anak generasi bangsa yang masih belum memperoleh pendidikan, mereka lebih memilih bekerja dan mengemis daripada ada sekolah menuntut ilmu. tak hanya dari sebuah pendidikan negara yang mewajibkan bahkan dalam ajaran Islam pendidikan itu wajib mulai dari lahir sampai ke liang kubur

Ada sebuah permasalahan, seorang anak kecil sekitar umur 7 tahun dia tidak sekolah memilih ngamen di bis bis kota Surabaya ya jurusan Bungurasih-Tanjung perak. Tak jarang orang-orang yang melihat anak itu, dia dengan senang mengamen membagikan amplop kepada para penumpang untuk diisi

Dalam amplop tersebut ada tulisan "saudara/saudari Mohon bantuan seikhlasnya untuk memenuhi kebutuhan hidup makan minum, membeli bahan pokok, dan sekolah". Ada hal aneh yang saya dapati dalam jam-jaman amplop tersebut. Ya mengatakan untuk sekolah padahal ia tidak sekolah. Dia lebih memilih mengamen daripada sekolah

Anak itu memilih menempuh masa mudahnya bukan dengan pendidikan melainkan dengan ngamen, masih belum jelas juga keadaan orang tuanya apakah sakit atau sehat, apakah mampu atau tidak.

Menurut analisis pemikiran penulis dalam masa muda anak itu ia lebih memilih ngamen daripada sekolah, hal pertama yang sangat menentukan dia memilih ih hal tersebut adalah faktor lingkungan baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Jika lingkungannya baik tidak akan seorang anak kecil seusianya mengamen di bus kota. jika lingkungannya masih peduli Iya akan mengenyam pendidikan dengan baik menerima pendidikan seperti anak-anak yang lain dan tidak mencari nafkah untuk dirinya sendiri

Hal kedua yang memungkinkan anak tersebut yang masih usia muda adalah candu sosial. Jika diperkirakan sekali ngamen ia mendapat uang Rp 15.000 dalam satu kali ngamen, Jika iya ya ngamen dalam satu hari itu 7 kali ya sudah mendapatkan uang Rp 105.000 pastinya ya akan merasa puas dengan hasil seperti itu dalam satu hari.

Di usianya Iya sudah bisa menghasilkan uang di atas Rp 100.000 dalam sehari pastinya ia akan lebih condong memikirkan uang dari pada pendidikan. Dan pada umumnya jika seseorang itu sudah asik dengan uang maka ia akan menekuninya. Iya akan memiliki pemikiran tentang pendidikan itu tidak penting jika tanpa pendidikan Iya bisa menghasilkan uang. Padahal di dalam dunia pendidikan kita tidak dituntut untuk kaya banyak uang, dalam dunia pendidikan peserta didik diajarkan sebuah rasa kekeluargaan materi tentang dunia dan agama serta pendidikan karakter. Jika ia masih belum menyadarinya ia akan terus begitu sampai tua

Sangat miris memang seorang anak kecil ya harus mencari nafkah buat hidupnya, meninggalkan pendidikan demi hanya uang. Tidak ada yang perlu disalahkan dalam problematika ini baik dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan pendidikan

Hal penting yang kita perlu ketahui bahwa pendidikan bukan hanya mengenai uang, dalam pendidikan kita adalah harapan generasi bangsa yang akan meneruskan estafet kepahlawanan negeri dengan sifat yang mulia berkarakter dan saling menyayangi antar sesama

Komentar