DARING (Dalam Jaringan) - Moch Vikry Romadhoni

 

DARING

Perkuliahan di mulai pada pukul 08.40 yang dilaksanakan melalu virtual di aplikasi Zoom,jam sudah menunjukan pukul 10.00, waktu hampir habis sudah dibagia sesi penguatan oleh dosen

“Jika ada sosok guru yang suka menebar kebencian dengan bahasa-bahasa provokatif guru tersebut tidaklah professional dalam menjadi guru, karena ia masih membawa emosionalnya dalam borprefesi guru. Setiap orang sudah wajar atas emosionalnya tapi setidaknya emosianal guru harus dikesampingkan terlebih dahulu. Tidak hanya itu etika guru dalam bertutur haruslah tidak mengandung provokasi, guru harus bisa memberi tauladan yang baik agar bisa digugu lan ditiru. Baik saya rasa itu penguatan dari saya, jika sudah tidak ada pertanyaan lagi saya akhiri sampai disini. Assalamualaikum Wr. Wb”

“waalaikum salam wr. Wb.”`

“Saya pamit meninggalkan Zoom ya anak-anak” kemudian Bu Jazil leave dari forum Zoom dan mahasiswa mengiyakannya sembari berterima kasih kepada Bu Jazil. Setelah Bu Jazil keluar mahasiswa yang masih tetap ada zoom saling berinteraksi, mereka bercanda secara virtual, saling mengungkapkan rasa rindu ingin bertemu, berhalusinasi rencana kegiatan setelah nanti perkuliahan dilakukan secara ofline kembali.

Elma yang masih asik bercanda dengan teman-temannya tiba-tiba disuruh oleh ibunya untuk membeli bahan nasi goreng karena ada tamu yang akan datang, Elma yang masih seru bercanda dengan teman-temannya tidak langsung membeli bahan nasi goreng

“Iya buk, sebentar lagi, ini masih kuliah” dengan santainya Elma menjawab. Mendengar perkataan Elma, ibunya bingung yang masih tertawa sendiri didepan laptop tanpa berfikir panjang ibunya berkata dengan nada sedikit tinggi

“Kuliah ?” kuliah apa mana ada kuliah seperti itu kau mau tipu ibumu ini ?” Elma mendengar perkataan ibunya Sangat kesal kemudian dia langsung menghampiri Ibunya dan mengambil uang yang membeli bahan nasi goreng yang sudah dibilang oleh ibunya dan tak sadar ternyata Zoomnya  microphone masih belum dimatikan. Mereka yang masih ada di room zoom menyadari hal itu, mereka memilih diam dan satu persatu leave dari zoom.

 

**********


 

Citra yang memiliki hobi bermain tiktok mengisi kekosongan menunggu mulainya perkulihan jam kedua dia bermain tiktok

“din sini bantuin aku buat tiktok”

“kau ini tiktok terus cit gak bosen tah” seruan Dina pada citra yang sedikit jengkel melihat citra yang sering bermain tiktok

“Idiih hei Din asal tau ya ini yang namanya trend dong, harusnya kau ikutan gayaku, ini yang dinamakan berkarya”

“berkarya kok gtu, sudahlah sini aku bantu” Dina tidak ingin meneruskan perdebatannya, dia hanya mengiyakan dan membantu Citra membuat tiktok. Jam sudah menunjukan pukul 14.05 biasanya yang sudah dimulai pukul 14.00 Citra masih sibuk membuat video tiktok tanpa ia sadari video Zoomnya ia belom matikan sehingga teman satu kelasnya bisa melihat citra bergoyang-goyang, dari serunya ia main tiktok tanpa sadar sudah banyak teman-temannya yang melihat, mereka sengaja untuk tidak menegur bahkan ada yang memvideo dan dijadikan story Whatsapp, sampai pukul 14.10 Pak Doni ingin memulai perkuliahan tapi ia kaget melihat kelakuan Citra yang goyang-goyang sendiri hingga ia  membuka percakapan

“Citra, sudah selesai nak ?”

Citra yang mendengar suara dosennya langsuh salah tingkah dan mematikan kamera zoomnya, teman-teman yang lain tertawa melihat kejadian itu. Pak Dhoni kemudian menyapa lagi citra tapi citra memilih untuk diam dia masih malu kelakuannya tadi dilihat oleh teman kelas dan dosennya.

Kemuadian Pak Dhoni memulai perkuliahannya dengan berdoa sesuai keyakinan masing-masing dan menyuruh siswanya untuk of mic dan on cam.  Di tengah kuliah para mahasiswa Pak Dhoni merasa bosan dengan cara menagajarnya yang terlalu monoton dengan sistem ceramah

Juga rosa yang sudah dari tadi tidak bisa fokus dengan materi lebih memilih video call dengan pacarnya, rama yang memilih bermain mobile legend, dan elma yang masih tetap menikmati ceramahan sampai akhir perkuliahan selesai.

 “Alhamdulillahj selesai, eh rek kalian terasa sih kalau cara pengajarnya Pak Dhoni menjenuhkan” ujar Nabila setelah Pak Dhoni meninggalkan room Zoom, kemudain Erna yang memiliki jiwa-jiwa gossip langsung merespon dengan panjang kali lebar mengutarakan kejenuhannya dari tadi, dengan juga yang lain menceritakan hal-hal yang iya lakukan dari tadi

*********

“Waduh hujan, mana jaringan tambah buruk lagi, ya ampun mana kuliah” daerah rumah Elma mulai turun hujan, elma kebingungan yang saat itu sedang kuliah jaringannya tiba-tiba menghilang, kemudian dia mengkonfirmasi di grup kelas kalau dirumahnya turun hujan dan tidak bisa masuk zoom karena jaringannya tiba-tiba menghilang. Peristiwa ini membuat Elma kehilangan kesempatan kuliah sehingga ketinggalan dalam masalah materi perkuliahan, Elma yang terbilang sebagai anak rajin jelas ia merasa resah dengan keadaanya

Tiba-tiba ia rindu keadaan kuliah kampus saat kuliah luring

“Kapan ya bisa kuliah luring lagi, aku sudah merasa tidak nyaman dengan daring ini”

 

Setelah hujan reda kemudian Elma menghubungi nurul teman dekatnya untuk menanyakan perkuliahan tadi, Nurul menjelaskan bahwa tadi hanya menjelaskan perkuliahan biasa tapi ia tidak mengerti materinya dan diberi tugas untuk menganalisis peristiwa bersdasarkan teori yang dijealasklan tadi.

“Ih bagaimana sih aku kan tidak paham materinya bagaiama mau mengerjakannya, uh kah, aku benci daring” Tentunya elma kesal dengan keadaanya dimana ia harus terkendala jaringan dan harus mengerjakan tugas yang ia tak paham atas materinya.

“Elma, jangan lupa cuci piring ya, jangan HP terus” dan perasaan elma tambah resah

******

“Kriing” Suara televon smartphone Citra berbunyi saat ia membuat video tiktok

“Nih Cit ada televon dari Rindiani” kemuadian Dina menyerahkan HP kepada Citra

“Iya Hallo Rin, ada apa” kemudian Rindiani mulai bertanya mengenai perkuliahan tadi siang karena ia tidak masuk kelas karena di rumahnya susah untuk mendapat sinyal saat ia mencoba masuk zoom sering mengalami keluar masuk zoom. Citra menjelaskan perkuliahan hari itu hanya disuruh melihat video presentasi kemuadian Tanya jawab dengan kelompok

Rindiani heran dengan penjelasan citra, dia heran kenapa perkulihannya hanya seperti itu, apakah dosen bisa mengetahui tingkat pemahaman dari mahasiswa, dia merasa seperti rugi bayar UKT yang hanya mendapat fasilitas seperti itu

“hmmmm kenapa kuliah daring menjadi seperti ini, kapan ya bisa kuliah seperti biasa” seruam Rindiani atas daring ini

“Iya sudah Rin kita sekarang masih ada waktnya bu Jazil ini, aku tutup ya telephonnya”

“Oh iya Cit terima kasih ya atas informasinya” Kemudian Citra menutup televonnya dan bersiap” untuk mengikuti perkuliahan Bu Jazil

********

Jam sudah menunjukan pukul 14.05 mata kuliah bu Jazil akan dimulai pukul 14.10 Nurul sebagai tipe mahasiswa pemalas seperti biasa menunggu perkuliahan dengan rebahan sambil melihat YouTube tanpa disadari jam sudah menunjukan pukul 14.18 dia heran mengapa masih belum dimulai, Nurul coba cek di grup mata kuliah masih sepi dan di grup kelas teman-temannya sudah mulai berkoar-koar. Nurul mencoba untuk menelevon Rama untuk menanyakan kabar kuliah hari itu

“iya hallo Rul ada apa ?”

Langsung nurul menjelaskan maksud dari menelevon rama, rama menjawabnya dengan santai

“Iya rul ini masih belum ada kabar, aku tinggal main Mobile legend ini”

“Loh ntar kuliah bagaimana ?”

“Santai saja, suruh siapa telat, kita aja tidak boleh telat, gampanglah nanti aku alasan kendala sinyal” denagan santainya rama bilang begitu, Nurul hanya mengiyakan kemuadian berterima kasih dan menutup televonnya

Setelah jam menunjukan pukul 14.35 tiba-tiba ada notifikasi dari grup mata kuliah Bu Jazil langsung memberi kabar kalau mata kuliahnya diundur nanti malam pukul 19.00. sontak mendengar kabar itu teman-teman mahasiswa merasa kecewa, seakan-akan mereka di PHP-in , sudah siap-siap dari tadi termyata hasilnya seperti itu. Sebenarnya mereka tidak terima dengan itu tapi mereka hanya bengiyakan saja.

            Pada malam hari, Bu Jazil memulai perkuliahannya memberi kabar kalau kuliahnya dilakukan di WhatsApp saja yang biasanya di zoom,dari teman-teman mahasiswa ada yang merasakan antara senang dan bingung, senang karena kuliahnya santai dan bingung apakah nanti materi yang akan disampaikan akan mudah dimengerti. Alhasil Bu Jazil hanya mengshare materi dan menjelaskan dengan diketik, tentunya kebanyakan dari mahasiswa tidak bisa memahami apa yang disampaikan Bu Jazil. Selain itu setelah perkulihan selesai Bu Jazil memberi tugas untuk menganalisis dengan materi yang dijelaskan tadi. Mahasiswa dikelas itu lebih tepatnya di grup kelas tidak bisa diam, mereka berkoar-koar, mengeluh dengan sistem pembelajaran daring yang seperti itu. Dimana mereka tidak mengerti dengan materi yang dijelaskan kemudian harus mengerjakan tugas, dan dengan penuh keterpaksaan mereka mengerjakan dengan sembarangan, mereka juga merasa kuliah daring ini bukannya lebih mendapat materi tapi mereka merasa semakin bodoh.

 

Beberapa bulan kemudian…

 

            Masih dengan keadaan yang sama bersama kejenuhan, tugas, dan sistem yang masih tidak sepenuhnya belum diterima oleh para mahasiswa

“Baik anak-anak nanti untuk tugasnya dikumpulkan lewat PJ kemudian dikumpulkan secara kolektif ke saya ya”

“Baik pak, terima kasih” serentak mahasiswa menjawab dan Pak Dhoni meninggalkan Zoom

Setelah Pak Doni keluar elma mencairkan suasana

“Eh teman-teman, gak ada yang mau ke kampus tah ?” aku ada di kampus nih

“Wih, boleh tuh aku kangen nih” respon Rosa dengan cepat

“ayo teman-teman lama kita tak bertemu sudah lama nih” sambung teman-teman yang lain. Kemudian mereka merencanakan agenda ngopi bareng di daerah kampus dengan tetap mematuhi protokol kesehatan

 

13 Desember 2020

 

Setelah merencanakan tanggal dan tempat ngopi bareng sudah tiba waktunya, rama memulai agar teman-teman kelasnya yang berada di daerah kampus untuk merpat di caffe

“Ayo teman-teman yang ada di daerah kampus merapat kuy di caffe biasa kita dulu nongkrong” ajakan Rama mendapat respon yang baik dari teman-temannya. Ada yang sudah OTW, masih makan dan lain-lainnya. Setelah menunggu 30 menit ternayata mereka sudah datang, lebih cepat yang biasanya datang sekitar 1 jam-an, mungkin mereka sudah kebelet rindu.

            Di sana mereka menanyakan kabar dan karir, dan banyak perubahan dianatara mereka, seperti sudah ada yang mengisi kekosongannya dengan bekerja, bantu tugas rumah tangga, melancarkan rebahan dan lain-lain. Sekitar 1 jam setelah mereka ngopi suasana hening karena mereka masih sibuk dengan HP-nya.

            Nabila yang memiliki jiwa-jiwa ghibah membuka pembicaraannya untuk menilai dosen-dosenya yang menurut dia tidak disukai karena cara mengajarnya tidak jelas, teman-teman  mendengar perkataan Nabila itu mendapat respon yang agresif dari teman-temannya karena mereka juga merasakan hal yang sama. Contohnya jadwal perkuliahan yang sering berubah, tugas yang memberatkan, metode yang membosankan, dan lain-lainnya. Suasana caffe yang tadi cerah penuh dengan tawa kini berubah, keadaan hati teman-teman yang karena mengingat keadaan itu bersedih, semua mahasiswa merindukan kondisi kampus saat kuliah luring, dimana bisa berkumpul di taman kampus yang kini bahkan tidak bisa menginjak tanah kampus. Biasanya bertemu dengan dosen yang pola ajarnya menyenangkan, kini hanya sebatas virtual dan tugas yang memberatkan, mereka hanya bisa berdoa dan pasrah agar pandemi ini bisa lekas usai.

            Elma yang melihat wajah teman-temannya murung, ia mencoba untuk menasihati agar teman-temannuya kembali ceria dan bisa bersemangat terus dalam perkuliahan daring

“Sudah teman-teman jangan bersedih, kita bersedihpun percuma tidak akan merubah keadaan, lebih baik kita banyak-banyak berdoa dan berikhtiar agar tuhan lekas mengangkat pandemi ini dan perkulihan bisa berjalan dengan normal.”

            Citra menyadari apa yang dikatakan Elma untuk menghibur teman-teman agar tidak sedih, dia antusias atas tindakan Elma yang tetap menyemangati teman-teman agar tidak sedih dan putus asa. Dari ini Citra juga antusias juga ingin menghibur teman-temannya dengan menagajak bermain tiktok bersama

“aha aku punya ide nih, dari pada kita sedih begini ayo kita buat video tiktok bareng aja” Dina teman rumah citra yang ikut pada hari itu, merasa rishi dengan kelakuan Citra yang selalu bermain tiktok, tapi ajakan Citra ditanggapi dengan positive oleh teman-temannya

“Yuk Gaaaaaaaaaaas”

Kemudian mereka lanjut main tiktok untuk menghibur hati mereka.

Komentar